Pages

prasasti

mungkin malam ini sudah saatnya mengosongkan inbox handphone.
percuma kalau hanya berniat untuk move on tapi tidak pernah benar- benar beranjak.
jadi di titik inilah saatnya merealisasikan hati, jiwa dan pikiran untuk menekan klikkanan-refresh

dan sebagai prasasti..inilah beberapa pesan yang terlalu indah untu dihilangkan

Harus dengan apa ku ejakan kata..aku menyesal
bagaimana dunia ini mempermaikan kita di langit yang sama
jarak bagaikan tuak arak yang membuat kita berfatamorgana
dekat di hati belum cukup terasa
mimpi ini selalu bersekutu dengan khayalan
dan tak cukup untukku bertemu dalam wewangian tidur
kemudian mimpi teradili matahari
jika kau tanyakan apa yang aku tanya..
maka aku tanyakan maaf.
kenapa maaf?
kenapa maaf itu memburu?
dan kenapa waktu berselingkuh dengan dusta demi maaf?
karena aku mengerti setiap maaf adalah jalan setapak
menuju kediaman suci milik hatimu
untukmu sang pemaaf
(dikirim tanggal3september2008,
moment: janjian-jam-8-pagi-bangun-jam-12-siang)
Dingin ini mencibir sendiri
sepi ini berlalu dalam siklus sunyi
adakah janji terbukti kemudian mimpi teradili
setiap kata bermakna ganda
dan bermetafora menjadi duka.nyata.
hanya kiasan dalam alunan dongeng tidur
temanku adalah khayalan
khayalan yang selalu memuja mimpi
bahkan untuk membayangkan rupa cinta ku tak mampu
jiwa ini terlalu naif
sungguh ku bodoh untukku sendiri
itu saja
(dikirim tanggal5september2009
moment: saat-keraguan-mulai-datang)
Hari ini jiwa bersetubuh dengan waktu
dan ketika mimpi datang..
angan duduk dalam ragu terlambung
maka berhentilah sejenak
diri ini ego.
sudahlah..coba dengarkan kemana wajah waktu membawamu
jika tersesat maka berbaliklah
jalan ini berujung maka aku akan sendiri atau denganmu
itu takdirku
karena itu aku pengecut
(dikirim tanggal28agustus2008
moment: after-told-him-that-....)
hanya ini...
dan sekarang sudah saatnya berucap syukur
atas semua perjalanan yang diijinkan untuk dilalui

btemplates

2 comments:

Imam Wahyudi mengatakan...

Puisinya, atau apapun labelnya di post ini asik untuk dibaca.
Tidak memaksakan makna tapi tetap mengantarkan arti.
Keep writing ya, suatu saat bukunya pasti aku beli ;-)

Soesandireja mengatakan...

gw selalu sempetin liat tulisan ini kalo lagi di dpn komptr..(gak ngertiii)