do the fairytales always have a happily-ever-after ending??
yaa...saya bertanya pertanyaan itu:
do the fairytales always have a happily-ever-after ending??
fairytales mksudnya adalah hidup kita..hidup saya..hidup kamu..hidup yang dengan senang hati dikaruniakan oleh tuhan.
keraguraguan tercermin disana memang. saya akui saya ragu..ehh..takut mungin kata yang pas.
tuhan yang baik hati itu menggaransikan kita bahwa setiap orang punya jodohnya pribadi.
saya kurang yakin juga saya dengar itu dimana, apakah ad di al-qur'an atau hadis, saya pun tak tahu..
tapi saya setuju dengan ide itu..'setiap orang diciptakan berpasang-pasangan'
garansi yang bijak dari tuhan kita yang sungguh baik hati
dan sebagai umat yang selalu rakus dan tak pernah puas, saya lalu agak meracau: kenapa kita tidak diberi garansi lebih, yaitu: 'setiap orang akan menemukan pasangannya'
yahh..hal itu tak tertulis dalam kartu garansi kita.
dan itulah yang mebuat keragu-raguan itu datang.
apakah saya akan menjalani hidup indah dengan fase:
tumbuh dewasa- fallin love with a charming prince- get married- have a girl twin and a boy-growing old in the peacefull home
saya memang masih 20 tahun..masih panjang jalan dan masih banyak waktu untuk berdoa. jadi yaa saya berdoa saja..semoga kartu garansi ini berbuah manis..dan fase-fase indah diatas akan saya lalui..someday..amien
4 comments:
hahaha, suka membayangkan tentang jodoh. Beneran lho mba, seandainya jodoh itu gak rahasia, mungkin saya bisa melihat apa yang dikerjakan sama calon pendamping saya. haha pasti seru ...
orang baik mendapatkan orang baik, orang jahat mendapatkan orang jahat, apakah itu tetap berlaku ??
yang pasti, saya berharap saya mendapatkan seseorang yang membuat saya merasa sangat beruntung karena mendapatkan dia, begitupun sebaliknya, :D
Jodoh itu pilihan, memang digaransi, bahkan mungkin ada banyak yang cocok dan jodoh, namun kita masih juga diberi kebebasan dan hak untuk membuka masing-masing tabir, disitulah keadilan dan kebijaksanaan tuhan, entah dengan doa atau apapun usahanya... jangan patah harapan
uni..tizar mau ikutan komen boleh ya!
klu menurut catatan pribadi tizar sendiri jodoh itu bener2 rahasia Tuhan! ini bener dan pasti, tizar meyakini hal ini, Yang maha esa terkadang punya "rencana" yang terkadang tidak pernah kita sadari, bahkan dari hal yg sangat mustahil utk kita dapatkan jika Yang maha kuasa berkehendak maka itu semua bisa menjadi mungkin, sama seperti rezeki yg kita dapatkan, disaat kita tidak butuh uang, tiba-tiba ada seseorang yg berbaik hati memerikan kita uang, atau mungkin rezeki dalam hal yg lain seperti (beruntunglah) kita masih diberi waktu utk bernafas utk belajar utk terus beraktifitas utk bertobat, padahal bahaya bisa saja menerjang kita di depan. itulah rahasaia Tuhan yang (sesungguhnya) kita tidak perlu utk mengetahuinya, manusia hanya perlu memohon dan berdoa...makanya biasanya orang yg ambisius atau tamak seringkali dijauhi dari apa yg dia inginkan, oleh karena itu dari sinilah kita belajar ikhlas untuk menerima apa adanya dari yg kita miliki, kita sebagai manusia hanya bisa berikhtiar dan berusaha, sekecewa dan sesakit apapun yg kita dapatkan kita hanya bisa mengambil hikmahnya, tidak ada yg tidak bisa kita dapatkan dari sesuatu hal yg kita rasakan (rasa gembira dan rasa getir)
....ini mah pengalaman pribadi ya bu..hehe, ada tambahan dan koreksi dari ibu uni???
Fairy tales? Yang di filem2 dan dongeng? Wah jawabannya adalah walahualam.. haha! Itu kan impresi yang ditanamkan di kepala kita, padahal bukannya justru perjuangan baru dimulai ketika "benteng" berhasil direbut? Bukankah mempertahankan seringkali menjadi lebih sulit daripada mendapatkannya?
Tapi, disitulah letak seni kehidupan dan gairahnya kan? Garansi satu2nya adalah, dalam kesulitan apapun juga yang kita hadapi, ketika kita sungguh berseru dan mencariNya, Dia pasti akan menunjukkan jalan keluar atau menuntun kita melalui permasalahan2 tersebut.
Tidak ada garansi bhw kita akan selalu mendapatkan apa yg kita mau, tapi kita selalu memperoleh yg terbaik dariNya sesuai dengan kebutuhan kita.
Ga ada jaminan juga setiap orang pasti menikah dan bahagia, tapi setiap org bisa bahagia regardless of apakah dia menikah atau tdk menikah, ketika kebahagiaan tidak diidentikkan dengan keadaan yg harus sempurna sesuai dengan standar umum yg berlaku, pdhl dunia ini mmg sudah tidak lagi sempurna dan ideal.
I just think, when we are through with what should have been, dan mulai hidup dengan menikmati apa yg sedang dijalani, maka yes, happily ever after it is, karena kita tak lagi terikat dengan "seharusnya" yg menjadi patokan.
well?
Posting Komentar