Pages

resolusi #2 : menulis

Saya sedang jatuh cinta..bukan kepada siapa-siapa.
saya cinta menulis.
cinta saya baru tumbuh..jadi sedang hangat-hangatnya, membara, over excited.
bayangkan saja baru 14 hari yang lalu saya nekat buat blog dan hari ini sudah ada 13 posting yg saya buat.
silahkan bayangkan betapa tergila-gilanya saya.
dan perasaan hebat ini sungguh saya suka.

Akhirnya saya mulai merasa..menulis itu sarana bercerita, berpikir dan mengukir cermin diri.
dan untuk orang introvert seperti saya inilah proses curhat yang paling sempurna.
tinggal duduk diam sendiri di dalam kamar,di depan laptop dan mulailah bercerita..
tak perlu ada topeng penghalang, tak perlu takut komentar orang.
dan setelah ritual sakral itu selesai,
saya tinggal diam terpukau.
ini cermin diri yang tak mungkin ada orang lain yang mampu memberi.

ini resolusi kedua saya..bukan hanya untuk tahun depan
tapi untuk jangka waktu yang saya pun tak tahu sampai kapan.


sumber foto: koleksi jepretan pribadi. :)

btemplates

3 comments:

~Srex~ mengatakan...

good girl....
semangat-semangat, dengan menulis dan saling share memang akan mendewasakan pikiran kita, kita gak perlu malu atau sungkan untuk bertemu muka, kan semua ini cybertech....Tulis aja dan curahkan aja semua yang ada di benak kita.
Keep smile, laugh, and keep writing

Imam Muttaqien mengatakan...

hem...

menulis? membuat orang kreatif, dan semakin terasah menuangkan kata2.

saat tak ada seorang yang mw mendengarkan kt2, kau bisa menuliskan kt2 untuk diketahui sekian byk org.

menulis dgn bercangkir-cangkir kopi memang asik, smp tak sadarkan kl cangkir kopinya pun telah diminum... hehehe...

Nirmana mengatakan...

Budaya ngeblog adalah budaya baca dan menulis dalam skala massal. Sebuah budaya yang dilakukan bangsa-bangsa maju dan civilized. Indonesia akan tetap berkutat dalam kemunduran kalau masih stagnan pada budaya lisan dan enggan mereformasi diri. Setiap Blogger Indonesia "berkewajiban" untuk mengajak rekan-rekannya ngeblog--dengan bahasa Inggris atau Indonesia -- untuk sama-sama menuju tradisi baru insan modern. (by kang fatih)